WEEwwww,...for blogger

all,....addd ya semua nya,...

facebook,.. mufafara@rocketmail.com
gamescol,..farat
yahoo,...mufafara@rocketmail.com

and folow ya

blogger,...mufafara@rocketmail.com ato di mufafara.blogspot.com
twitter,...mufafara

seep all,....thanks much for before

Label

Kamis, 28 Januari 2010

KEHANCURAN
Kadang tinggi berada di tempat rendah dan rendah berada di tempat yang tinggi, seperti pungguk menanti rembulan sang pungguk yang bersal dari bulan jatuh kebumi karena kerakusannya dan kini sang pungguk merindukan sang bulan, ada api dalam bara kayu mengikis sedikit demi sedikit batang kayu, mengulas dalam dan dalam sekali hingga kayu menjadi abu hingga kayu tak lagi jadi kayu tapi kayu hanyalah abu karena api memakan kayu, begitulah hidup semakin lama semakin redup semakin dirai semakin hilang, semakin di kejar semakin jauh, jika tak di kejar kan menyesal karena hilang, hidup kadang membingungkan membuat semua yang ada menjadi tidak ada, membuat semua yang pasti menjadi palsu, bingung akan memilih yang bisa dan tidak bisa kadang ingin memilih tapi disuruh memilih, beruang yang tunduk kepada ibunya membuat beruang semakin buas setelah ibunya mati karena kebebasan yang baru dirasa terlepas dari benak hatinya sesuatu yang belum pernah dirasa telah dirasakan sang beruang kecil hingga melampiaskan hingga memuaskan hati begitulah sifat dari watak makhluk hidup tidak puas akan nikmat yang satu jika terkekang akan dipendam dan jika dapat waktu akan dilampiaskan, harimau yang lapar akan memakan sejenisnya karena kekurangan energi dan ketidak tahanan akan membuat harimau hilang kendali dan melihat apa adanya yang disekitarnya menjadi sebuah hidangan yang sangat lezat bahkan anknya juga bisa dimakan karena laparnya dan setelah itu mencari dan membuat anak baru untuk menjadi penerus dan santapan berikutnya begitu lah perbedaan binatang dan manusia tapi kini manusia membuat hal itu semakin lama semakin sama, perbedaan antara binatang dan manusia kini semakin sama karena manusia semakin lama semakin kehilangan akal fikiran yang jernih, nafsu dan kehausan akan nikmat semakin membesar karena penderitaan tak begitu meluas didaratan membuat semuanya semakin lama semakin tidak terkendali hidup memang sangat membingungkan.
Suara yang mungkin terdengar halus akan segera puna karena ketinggian zaman yang semakin lepas dari era agama yang tidak akan tahu apa artinya suarat yang tersirat dari kitab suci mungkit kiamat akan segera dating jika manusia tidak mempunyai benak dalam hati yang baik dan yang sangat iri hati, dengki dan busuk hati akan segera merambat dan menginfeksi ke seluruh jagad raya tahun semakin tua dan bumipun tak bisa menhan berat manusia dan makhlukh hidup lainnya lagi, sehingga lambat laun bumi akan sirna dan hilang akan hancur berkeping dan hilangnya kehidupan, apakah mungkin ada kehidupan kedua yang akan terisi di planet lainnya, apa mungkin manusia akan sadar akan hal itu, apa manusia rela terus menerus mengembangkan populasinya padahal bahan pangan dan mangan di bumi akan segera habis, apa yang akan di berikan kepada keturunannya, harta, apa harta akan berguna untuk masa depan nanti dan apa yang akan di beli oleh manusia, benda berharga, kenangan, untuk mengingat dan membanggakan hal kelak telah di akhirat mengenang semua hal yang akan hilang dan hancur besama kepingan dunia, mengapa manusia tidak memikirkan itu apa yang dipikirkan manusia, apa ketakutan telah hilang dari manusia, apa fikiran telah terinfeksi akan media masa, dan perkembangan zaman, begitu naïve nya manusia akan kemampuannya dan begitu sombongnya manusia akan narsisnya akan kekayaannya akan semua hal yang membuatnnya hilang akal, akan fikiran tentang suatu masa yang tidak akan pernah disangka oleh seluruh manusia yang akan membuat air mata di setiap sudut bumi di setiap daratan bumi, jikapun bumi tidak hancur apa manusia akan bertahan hidup dengan kehidupan yang semakin lama semakin meluas didaratan bumi ini yang semakin meluapnya kehidupan dan kematian yang sangat lama apa yang membuat manusia lupa dengan ini semua, mengapa hanya nafsu yang ada dalam fikiran manusia, jika semua manusia sadar bahwa makanan dan semua yang akan di beli dengan uang telah habis maka semua akan terbalik pembeli akan menjadi penjual dan penjual akan menjadi pembeli, dan semua bertukar tempat …., hidup yang sulit sangat berliku dan juga tidak ka nada harapan yang menyenangkan untuk akhirnya.

pantai

PANTAI


Saat sore sepenggal malam
Kumelangkah menuju pantai
Terjangan angin
Terasa sejuk dan mendamaikanku

Kuberdiri ditepi pantai
Menatap lautan yang luas
Dengan ombak tinggi
Seakan itu lukisan 3D

disini, aku merasa damai
dan hanya satu yang ku mau
semua ini,
janganlah pernah berakhir

karena disana,
sungguh menyesakkan paru-paruku
polusi udara . . . .
keributan . . . .
dan kriminal yang selalu terjadi
seakan dunia ini seperti pasar loak



karya : Mufa Fara

Puisi

LIFE STREET

Hidup dalam kebohongan, dalam kegelapan, mencari tahu tentang apa arti kehidupan, setiap malam telah ditelusuri hingga keyakinan semakin diragukan, arti dan makna kian menjauh, bingung memilih antara benar dan salah, mendengar pepatah bahwa kerja tidaklah boleh setengah-setengah membuat hati menjadi kuat untuk melakukan suatu hal yang tidak deketahui benar atau salahnya hanya mengikuti kata hati.
Berlakon setiap dalam kesendirian bercermin melihat wajah sendiri mencari jati diri yang masih tersembunyi padahal berpura-pura menjadi yang benar dan itu hanyalah pantulan cermin yang mungkin hanya hayalan belaka.
Entah ini akibat dari pengaruh yang mereka lakukan atau ini adalah sifat yang telah tumbuh dengan sendirinya, sifat yang menyalahkan setiap pendapat dan nasehat orang yang memberikan masukan, membantah dan menjadi dendam di detiap kata dan ucapan yang menunjuk kearah tubuh yang telah menyimpan arti dendam, tapi dengan rasa sesal ingin menghilangkan sifat itu semuanya tidaklah bisa di rubah jika memang ini takdir pasti ini adalah jalan hidup yang harus dilalui.
Jika memang surga neraka diciptakan maka apalah arti dari keduanya jika ada neraka maka pasti ada penghuninya karena sesuatu yang telah dibuat pastilah ada gunanya dan jika surga diciptakan maka takdir bukanlah disurga karena sifat ini tak bisa hilang dari rasa dendam dan iri kepada yang terpenuhi
Sepanjang malam dilalui dengan kayalan yang mungkin tidak akan terjadi bercermin dan terus berhayal menjadi sesorang yang berguna, menghentikan hati untuk beristirahat, mencari cara bersifat positif untuk esok hari, agar di sayangi oleh orang yang telah menunjukkan amarahnya pada hari sebelumnya, jika semua tidak berguna maka dendam di hati semakin besar semakin menjulak ke ubun-ubun kepala membuat pikiran hilang akal dan arah tujuannya, membenarkan segala cara untuk berbuat hal yang menyenangkan hati itulah yang akan terjadi jika semua yang telah dilakukan dianggap remeh oleh orang-orang membuat mereka menyesal adalah salah satu hal yang menyenangkan hati dan melihat mereka menangis adalah hiburan didalam hati yang panas.
Akibat dari sebuah perbuatan adalah memakan perlakuan sendiri, menciptakan senjata untuk menghancurkan diri sendiri atau sebaliknya menciptakan senjata untuk menyelamatkan diri dari serangan sifat yang menghantui pikiran didalm otak yang bergabung dengan hati kecil bahwa dendam itu lebih benar, kebingungan semakin tercuak, hari dan waktu terus berjalan bagaikan air sungai yang terus mengalir deras dan terhalang oleh tumpukan batu dibawahnya yang membuat air mengalir seperti berombak kecil

Jenin

FaGiSuKidA


Semuanya berawal dari awalnya kehancuran masa lampau yang membuat masa setelahnya dengan keras memperbaiki semuanya …..
Tapi dengan itu ada beberapa hal yang membuat itu sulit ….. dengan adanya antara hitam dengan putih maka terciptalah sebuah pertentangan antara sesama manusia dengan para makhluk yang telah mebuat kehancuran …. Dengan itu dunia para pahlawan yang sebelumnya mempunyai keturunan sebagai penyelamat dunia …..

Pagi di sebuah desa ……
Kakek : ( berjalan menuju sungai mengambil air )
??? : Wuekssss.......wUeKsssSsss......
Kakek : (terdiam dan mencari asal suara )
Kakek gohan menemukan seorang bayi dalam perjalan menuju sungai, lalu ia bawa kerumah dan merawatnya .....,
Kakek : Hai anak kecil .... dari mana asal mu .... mengapa kau ditengah hutan ....kasihan sekali kau.....
Kau akan kuberi nama fais ...... seorang pendekar yang telah lama hilang menyelamatkan dunia .....aku akan mencari orang tuamu ....
( tuKs.....tukkSss ....)
Seron : gohan apa kau dirmah ...???
Kakek : ya....??? tunggu sebentar aku akan membuka pintunya....
Seron : Apa kabarmu .... ini susumu pagi ini ....hei...anak siapa itu.......
Kakek : Aku tidak tahu aku menemukannya di hutan tadi saat ingin mengambil air
Seron : Dia lucu sekali …..siapa namanya …..
Kakek : Fais ....Aku beri dia nama fais ....
Seron : (terdiam dengan sorot mata yang tajam pada kakek gohan ) apa kau serius
Kakek : ya ..... dia pasti sangat kuat ..... seperti fais yang lalu ....
Seron : baiklah ...seterah kau saja ....aku pergi dulu ...mawu mwngantar susu ini ...
Kake : ya...Hati-hati dan jaga kesehatan mu ....
Kakek gohan merawat fais hingga ia dewasa dan pada saat fais berumur 5 thn ia sangat bersemangat dan senang membantu warga kota ....
Fais : kakek aku kekota dulu ya .....mawu menjual hasil kebun kita .....
Kakek : ya.... hati2 lah ....jangan lupa kerumah nenek soji dia perlu bantuan .... membuat saluran air...
Fais : ya kek .....
(fais dengan semangatnya berlari menuju kota ...... dan menjual hasil panen kakeknya dan menyapa seluruh warga kota ..... )
Desa konoha adalah desa ninja terhebat tempat lahir beberapa pemimpin ninja terhebat yang menyelamatnkan kota konoha ....salah satunya fais hokage ke empat .......
Meninggal setelah mengunci rubah 9 di tubuh seseorang........
Fais : (mengetuk pintu ) nek .....
Nenek : kau fais .... kau semakin besar ....bagaimana keadaan kakek mu .....
Fais : dia sehat ....tadi kakek menyuruhku ....membuat saluran air untukmu ....
Nenek : kakekmu masih saja mengkhawatirkan aku ......lupakan saja.... sini nenek sedang buat kue ...kau pasti sangat lapar ............
Fais : kue...........wah aku jadi lapar .............
( nenek soji sangat baik dia memberikan fais kue dan ....)
Nenek : malam ini kau istirahatlah disini dan pulanglah besok hari sudah mulai gelap ....
Fais : ya nek ........
Nenek : sekarang pergilah mandi dan lekas tidur ,.....
( setelah pagi )
Fais : HuAhhhhh..........
Nenek : kau sudah bangun .......Cucilah mukamu dan makanlah sarapanmu .....ayo cepat
( ............ )
Nenek : kau sudah selesai
Fais : ya nek ....terimaksih maknannya , aku akan pulang ....
Nenek : berikan ini pada kakekmu .... hati2 lah dijalan ........
Fais : sampai jumpa .......
( fais berjalan ditengah hutan .... saat diperjalan ia melihat segerombolan ninja .... ia bersembunyi kerna ketakutan )
(penjahat itupun pergi fais nerhenti di sebuah tempat peristirahatan dan beristirahat sebelum memulai perjalannya lagi .......)
Fais : paman tolong airnya .....
Paman : kamu fais .... kau sudah kembali ..... bagaimana keadaan kakek mu .......
Fais : dia sehat2 saja ....
Paman : baguslah …. Ini ….. istirhatlah sejenak
Fais : Terimaksih paman ………..
( setelah beristirahat fais melanjutkan perjalannya ……… ia tak sabar ingin sampai dirumah karena ia ingin memperlihatkan hasil panennya ,,,,.....saat berjalan ia meihat asap yang Sangat tabal diatas desa konoha ……dan ia pun segera berlari …)
Fais : KakEkkkk………………
¿?? : fais Menyingkirlah …. Nanti kau terbakar .,….
Fais : dimana kakek ..........
( desa konoha telah diserang oleh beberapa ninja seperti saat lalu ..... tak banyak yang selamat dalam pertempuran itu .....termasuk kakek gohan juga tewas dalam ertempuran antar ninja yang menyerang desa konoha .....)
??? : bersabarlah ...........kakekmu sudah tiada ,....
Fais : Kakek ....maaafkan aku.....ini hasil perkebunan kita ....dan ini dari nenek soji ....jawab kek .......
( fais sangat sedih dengan kehilangan kakeknya pada saat dia usia yang sangat kecil ,....)
Fais : kakek,...KkkkKKk........aku fais madara berjanji didepan jasadmu akan membalskan kematianmu dan aku akan menjadi hokage untuk melindungi kota ini ..... aku akanNnnnn Menjadi HokaGe......................
( fais bertekad akan menjadi hokage dan membalaskan kematian kakeknya ...yang telah menyerahkan kehidupannya untuk melindungi desa konoha .....fais tinggal seorang diri di desa konoha dan ia masuk kedalam sekolah ninja junin )
Fais : aku akan mendaftar menjadi ninja .....
Senin : kau ingin menjadi ninja ....
Fais : ya......aku akan menjadi hokage .....
Senin : hokage ya......... baiklah masuk ...........
( fais telah masuk sekolah ninja dan ia bertemu banyak anak yang juga ingin menjadi ninja ..... dia semakin bersemangat )
Fais : (mencari tempat duduk .....)
Sovia : hi ...... kau juga sekolah ninja .... salam kenal namaku sovia
Fais : he....he....he ya aku akan menjadi kuat dan akan menjadi seorang hokage ….
Sovia : siapa namamu kau ingin menjadi hokage ..... itu sangat lama dan kau harus menjadi sangat kuat ....bersemangatlah..........
Fais : namaku fais...............aku adalah orang terkuat .......
Sasuke : (duduk tenang menunggu pelajaran di mulai )
Fais : hai siapa namamu ....
Sasuke : (Diam tidak menjawab )
Fais : hai apa kau tuli ya .....akukan bertanya sombong sekali kamu
Sasuke : diamlah
( fais mulai mencari teman2nya ...... fais sangat bodoh dalam memperaktekkan ilmu ninjanya ..... hingga saat setelah beberapa tahun sekolah ninja akhirnya sekolah ninja akan mengadakan ujian chunin mengangkay calon ninja menjadi seorang ninja ....)
Senin : baiklah ..... kita akan mengadakan ujian .........dalam ujian ini akan kami pilih beberapa ninja yang berhasil melewati test ujian ini .... jika salah satu dari kalian gagal maka akan disingkirkan dan dinyatakan gagal .......
Fais : aku pasti bisa .....aku sudah berjanji pada kakek ....
Senin : sasuke, sakura, fais kalian dalam satu kelompok kita mengadakan ujian ini dengan kelompok yang telah ditentukan, peraturan ujian akan dilaksanakan pada esok hari jadi bersiaplah, dan juga perturan telah diberikan dikertas yang telah dibagikan)
Fais : jadi ini ya kertasnya

Rabu, 27 Januari 2010

Taman asa

I will be right here for waiting you

Oceans apart day after day
And I slowly go insane
I hear your voice on the line
But it doesn't stop the pain

If I see you next to never
How can we say forever

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I took for granted, all the times
That I though would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can't get near you now

Oh, can't you see it baby
You've got me goin' CrAzY

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I wonder how we can survive
This romance
But in the end if I'm with you
I'll take the chance

Oh, can't you see it baby
You've got me goin' cRaZy

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

,...
for some one , I always be right here waiting for you

Selasa, 05 Januari 2010

HavE Fun






















this big famyly...




koment ya bro

UGLY LOVE

UGLY LOVE

Terdengar suara angin yang menerpa wajah seorang lelaki, diam dalam kegelapan malam melihat keindahan bintang yang sedang bertaburan dilangit yang gelap namun masih tetap indah karena dihiasi oleh bintang-bintang dan diterangi oleh bulan, malam itu pesta penikahan kakak sepupunya, lelaki yang tingginya 170 cm, dan rambut gaya ala korea kim seoyung, tapi berwana hitam ini, Ia memilih menyindiri dibandingkan harus berkumpul dalam keramaian, ia dijuluki genta oleh para temannya, dalam bahasa yunani genta berarti sendiri, namanya sendiri adalah gery namun ia lebih suka dipanggil nama samaran disbanding harus nama aslinya, di kejauhan seorang anak yang berlari kearahnya membubarkan semua lamunan yang telah ia rangkai.
”kakak……” teriak anak itu,
“hmm…..kenapa…” jawaban singkat oleh genta yang tak mengharap kehadiran gadis itu,
“ sedang apa dirimu disini sendirian, hayooouuu……?” pertanyaan yang sedikit menyelidik wajah kakaknya yang tak menganggap dia ada,
“he….anak kecil apa urusanmu, sana maen..”jawaban yang sedikit tidak bersaudara telah terlontar oleh kata-kata tajam yang membuat penanya pergi lari terbirit-birit.
Genta yang sedari dari tadi sedang melamun tak sadar bahwa acara telah lama selesai, ia beranjak dari tempat lamunannya dan pulang kerumah.

Pagi hari yang cerah di universitas UIR telah terjadi kerumunan oleh mahasiswa di suatu jalan, yang melihat adanya kecelakaan, dengan rasa heran genta menerobos kerumunan melihat apa yang sedang terjadi, melihat keadaan anak kecil yang sedang merintih kesakitan, genta mengambil sikap dan membawa anak itu ke rumah sakit.

“terimakasih nak atas bantuannya,.?” Ucap wanita yang berumuran sekitar 50 han,
“hmm…sama-sama, jadi dia anak ibu,….?”,
“ya dia anak saya, …,” sambil menangis ia melihat anaknya tergeletak diatas tempat tidur,
”hmm…ya sudah…saya permisi dulu, anak ini tidak apa-apa, kata dokter hanya perlu dirawat samapai 3 hari dirumah sakit selanjutnya dapat di bawa pulang,” bergegas meninggalkan ruangan karena mengejar mata kuliah yang akan datang
” terima kasih nak,…?” teriak seorang ibu yang hanya dapat melihat sosok belakang dari lelaki itu yang meninggalkannya.

Genta yang terburu-buru karena mata kuliah yang diajarkan oleh dosen garang berlari kecil menuju ruangannya, namun kesialan di siang itu tak dapat terhindar oleh genta ia menabrak dosen yang lain yang sedang berjalan di koridor fakultas teknik itu, genta panic dan menyusun buku-buku yang berserakan di lantai, dan meminta maaf kepada dosen itu, lalu terus berlari, namun keadaan yang membuat genta panic telah hilang sehingga genta hanya bisa diam menatap kelas kosong itu.

”hey…genta sedang apa kau”. Sapa seorang cowok yang tingginya 175 cm, dan mengenakan kaca mata.
”eehhh … loe ndro...kuk gak da orang, pada kemana”
”, loe buta ya gen”,
“hmmm… buta….ngak gue masih bias lihat tampang culun loe tu”,
”sialan loe…., ya anak-anak udah pulang, bapak gak masuk”,
“yaudah gue pulang dulu ya,…” “ehhhh…tunggu , loe dicari ma frenk tadi, kayakna masalah baru buat loe”,
“ hmmm….. hah gak puas juga tu anak, youp gue cabut dulu, cu to meet again broo” “yukkk….”

Genta berjalan pelan di koridor sambil memikirkan kata temannya tadi, bahwa ia dicari oleh frank, anak KAJUR fakultas teknik informatika yang selalu buat masalah dengan genta, genta ngak peranah melayani semua ucapan itu anak, namun semakin di diami semakin mantap mentalnnya untuk menghardik lelaki tak berdosa itu.
Genta tak lansung menuju kerumah, ia mampir di tepi pantai yang selalu menemaninya di kala sendiri tempat ia mencurahkan semuanya, batu, pohon, bunga, pasir, air, semua benda yang ada di situ tawu apa yang genta rasakan karana genta selalu berbicara kepada mereka, namun ia selalu berkata

‘andai kalian bias bicara, ku takkan lari untuk takut, ku takkan gentar untuk melihat’

namun tetap semuanya hanya diam karena memang semua itu benda mati, genta hanya bisa menunduk dengan berpangku kedua tangan diatas lutunya yang iya tekuk untuk menopah kepalanya yang berpangku pada tangannya, genta memutar kembali otaknya memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk dirinya.

Diah yang selalu menggangu kakaknya mengetuk pintu kamar kakaknya, karena bosan di kamarnya sendiri, adik kakak yang jarang seperti adik kakak ini akhirnya bermain bersama dalam kamar kakaknya, semua pertanyaan di lontarkan kepada kakaknya, genta berpikir, mungkin adiknya tengah di masa puber.
“ kak gimana sih rasanya pacaran,..?”
“hmmm…. Gak gimana-gimana, gitu gitu aja”
“kakak…. Aku serius neh……”
“ ngapa loe… mau pacaran, ntar gue kaduin mama loe?”
“ hmm…emang kenapa kak, akukan dah kelas satu SMA, secara kan udah besar, masak gak boleh…..?”
“hmmm…. Seterah loe deh natar kalo udah patah hati, jangan ngadu”
“ huh, …mang gimana kak rasanya patah hati?”
“ loe mawu tau”
“hmmm mawu..mawu..mawu, apa kak”
“sekarang loe pergi ke jalan, berdiri deh ditengah-tengah jalan, loe tunggu ampe ada teruk yang langgar loe,…, ngha…loe bakal tawu rasana sakit hati.”
“ wuisss…..itumah gak patah hati, tapi patah semuanya kak, dari tulang kepala ampe tulang jempol kaki bakal remuk, kakakakakakakakakak….aku serius neh, tapi tapi tapi, ..kakak pernah patah hati gak…?”
Seakan percakapan terhenti, keadaan sunyi yang terjadi sekitar kamar itu, tak ada jawaban yang keluar sedikitpun dari mulut genta ia hanya diam , menerawang jauh melihat keluar jendela, ntah kemana semua pikirannya.
“kak…aku salah nanya ya?”
“hmmm….gak kok, ya pernah donk,… patah hati, hati patah, patah patah, hati hati, semuanya pernah gue alami, emang kenapa”
“ kakak ne bercanda melulu, yuwdah dech…huuuaahhh, aku mawu bubuk dulu ya kak, cu to meet you again tomorrow, oceh”
“now way, dah sana…ganggu aja”
“hahaha,…sewot, daaaa” Diah pergi ngelonyor keluar dan menutup pintu kamar kakaknya yang udah kesal dengan kelakuan adeknya yang sewot.

Genta terdiam kembali memikirkan semua yang ia alami hari ini, kecelakaan, terlambat, nabrak dosen, dicari orang, masalah adeknya, dan yang terkhir ia berhenti memikir dan menerawang jauh saat pikirannya tertuju kepada patah hati yang ia bahas bersama adiknya.



Bulan ini adalah akhir pekan mahasiswa teknik untuk berkemah dan diwajibkan bagi mahasiswa smester tiga untuk ikut.
“woy….pasti asik ne, kita nakutin para calon heheheh” ucap seorang cowok yang berambut kayang punker
“dasar loe pik, niat loe ja udah buruk pantesan tampang loe buruk,” seorang ce yang menanggapi temannya
“hahahah….” Tawa Seluruh mahasiswa yang sedang berkumpul di bawah pohon cemara yang ada di depan fakultas.
“gen …loe ikutkan,…katanya siapa yang gak ikut nilai PKL dikasiy C loh..” tanya opik pada genta yang melihat temannya dari tadi hanya senyum-senyum menertawai dirinya
“hmmm….yup gue ikut “
“ haha ,….tumben gen loe ikut” hendro yang sedang ngeledek temennya yang tawu sifat temannya gak suka ikut perkemahan kalo gak di ancem baru mawu ikut.

Lalu genta terdiam saat melihat segrombolan mahasiswa dari teknik sipil menuju ketempat mereka duduk

“ehh…gery, kemarih loe” Genta berdiri dan mendekat
“ngapaen loe liat-liat cewek gue, sekali lagi loe ganggu dia”
“hmm…ganggu , kapan?”
“kapan..?, apa yang kapan, loe liat dia berarti udah ganggu dia tawu loe”
Prangki menarik kerah baju genta, genta hanya diam santai menanngapi itu, dia tidak pernah takut dengan gertakan, tangannya masih tetap berda dalam saku sambil mengepal.
“udah prank, apaan sih, kita kesini bukan cari rebut”
Wanita yang dipermasalahkan oleh dua orang cowok ini akhirnya mengambil sikap ketika melihat mantannya hamper di tonjok sama pacarnya, akhirnya prank melepaskan genta dan mengatakan urusan yang seharusnya dari tadi dia sampaikan.
“woy…buat anak teknik informatika, kalian satu camp sama kami, jadi kalian ikut peraturan gue, ngerti..”
“walaupun kita satu camp, kan kita beda pemimpin” hendro sedikit membantah
“ heh..cari mati loe”
Dengan mata garangnya prank menggertak hendro, dan hendro terdiam tanpa kata
“udah lah prenk, loe jelasin aja deh, terus kita cabut gak betah gue disini”Teman prenk yang dari tadi udah gak betah melihat sikap anak teknik informatika
“ok, walupun satu camp tapi yang memimpin hanya satu, dan itu kami, kalian hanya mnuruti saja, ngerti, ok bro cabut” lalu prenk dan teman-temannya cabut

Genta hanya bisa diam, dia tidak pernah mencampuri urusan camp atau yang memimpin camp, ia hanya diam dan terus diam saat melihat wanita yang membelanya itu, pergi dengan orang yang telah mencengkramnya.

“sialan thu orang, dia pikir dia hebat, enak aja maen printah kita” hendro yang mulai bisa bicara setelah melihat lawannya agak jauh
“betul loe ndro, huh untung dia gak apaen gue, sempat dia apaen gue, gue libas tuh” Opik yang sudah mengambil jurus jurus betawinya
“setan loe pik, gaya aloe doank yang serem, tadi loe diem, sekarang loe muncark muncrak, parah loe pik”
“ya gue tadi mau belain loe, tapi karena dia marah duluan ya gue urungkan niat, dari pada gue yang dibentak, ntar kambuh asma gue, blek mati, gimana mawu tanggung jawab loe”
“huhuhuhhuh”
“gen… kenapa loe”
“hmm…gak ada”
“sabar gen,….masiy banyak wanita di dunia ne”
“hmm,…maksud loe”
“gen… dulu loe gak kayak gini, gue tawu loe gen, gue temen satu SMA loe, semenjak loe putus sama sovia, loe jadi dingin, bahkan selera humor loe berkurang”
“gak kuk,..biasa aja, yaudah gue cabut dulu,…cu guys”
“ahhh,….ati-ati di jalan kalo ada truk loe langgar aja, mana tawu lu lansung mujur siap dilanggar truk,.”
“ahahahahaha,…mujur gila loe yang ada uzur thu anak “

Genta meninggalkan teman-temanya, berjalan di tepian jalan terus memikirkan apa yang telah terjadi, ia hanya bisa diam tanpa kata. Seperti biasa genta mampir di tepian pantai dan mencurahkan semuanya kepada benda-benda mati itu, lalu pada sore itu diah lewat baru pulang sekolah, genta heran melihat adiknya yang tiba-tiba duduk disebelahnya dan diam.
“kenapa loe,…?
“kakak bener, patah hati menyakitkan”
“emang loe kenapa”
“dia jahat kak, dia rupanya jadiin aku yang kedua,”
“udah loe yang sabar, masih banyak kok laki-laki yang lain”
“gue gak sedih karma itu kak, gue dipermaluin depen temen-temen, gue ditampar sama pacarnya, dan yang sakitnya lagi dia gak belain gue, dia juga nunjuk-nunjuk kepala gue”
“heh…siapa thu anak, sekarang loe tunjukin sama gue..” Genta bangkit dan menarik adiknya untuk pulang mengambil Hondanya yang jarang dipakai karena ia lebih suka berjalan kaki
“kak kita mawu kemana”
“loe tunjukin sama gue orang yang nampar loe, dan nunjuk-nunjuk kepala loe”
“udah lah kak, gak usah cari masalah”
“Diah, kakak gak akan marah kalo kamu hanya diduain, itu adalah resiko kamu dalam bermain cinta, tapi kalo kamu di tamper dan diperlakukan seperti itu oleh cowok, kakak gak bisa terima, ayo cepat”
‘kak jangan kak, aku gak mau kakak terluka”
“jangan kawatirkan kakak, kakak harus beri pelajaran kepada cowok itu”
“aku gak mau”
“oke kalo gitu, kamu harus tenangin diri kamu dulu, ayo pulang lekas mandi dan istirhatlah”
“ia kak, aku gakkan mencintai orang begitu aja, aku bakal pilih orang yang akan setia ma aku”
“ seterah loe, yuk udah sore nich”

Genta ternyata tidak begitu aja merelakan adiknya ditampar, lalu ia bergegas pergi

“gery, mawu kemana kamu,?” sapa seorang ibu yang menyapa anaknya
“gak ma, mawu keluar bentar”
“jangan pulang larut malam, hati-hati”
“ ya ma”

Lalu genta mengelurakan Honda viekson merah modif yang terawat dengan menggenakan kawos lengan panjang putih ia menerobos dinginnya malam, menuju kerumah sahabat adiknya.

“selamat malam om, ada fira gak,…”
“kamu siapa, ada perlu apa dengan anak saya”
“hanya mawu Tanya om, tentang adik saya”
“ohh…tunggu sebentar”

“kenapa kak, “
“fir, siapa yang nampar diah,”
“hmmm….untuk apa kak”
“kakak mawu tau aja, dimana rumahnya , siapa namannya”
“huh gimana ya kak, tapi jangan bilang diah ya kak”
“ya “
“kalo kakak mawu cari mereka, kakak ke tempat biliar yang ada di ronggo, biasanya mereka nongkrong di situ”
“ hmmm yaudah, thank yah”

Lalu genta kembali menerobos dingin malam menuju ronggo, lalu bertanya kepada pemain biliar.

“siapa diantara kalian yang bernama lukman”
“gue, ada apa loe cari gue…”
Seorang cowok dengan menggunakan jaket hitam duduk di bar minum dengan seorang wanita

“jadi ini cewek loe, yang bernama nita”
“yah bener, siapa loe”
“kalian dengar ya, sekali lagi nyentuh adik gue, dan loe wanita sialan kalo berani loe nampar adik gue, bakal gue hancurin muka loe, dan loe ingat gue gak segan matahin semua tulang loe, bangsat”
Lukman yang sedari dari tadi digertak, tiba tiba naik darah, dan berdiri ingin mengambil jarak untuk berkelahi
“ehh…berani banget gertak gue, dah keras tulang loe, loe masuk kandang buaya tawu gak”
“hmmm…..ya gue masuk kandang buaya, buaya bodoh”
“bangsat loe …”

Lukman memukul genta namun dapat ditepis sehingga berbalik lukman yang dipukul, teman-teman lukaman yang dari tadi sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang akhirnya mengeroyok genta namun genta terus memukuli lukman hingga anak itu minta ampun padahal genta telah dipukuli oleh teman-teman lukman dari belakang namun ia hanya memikirkan satu lawan saja.
“ampun bang…ampun …”
‘sekali lagi loe nyentuh adik gue, jangankan muka loe, gue bakal hilangin hidung loe”
Genta berbalik beranjak pergi namun masih ada satu yang belum ia lakukan yaitu menampar wajah nita dan memperningati kepada wanita itu bahwa untuk tidak menyentuh adiknya lagi, teman-teman lukman hanya diam.
Genta menahan rasa sakitnya yang telah bertubi-tubi terkena pukulan di punggungnnya, namun ia masih tetap berdiri dan pulang kerumah.

Saat masuk kedalam kamar, ia melihat adiknya tertidur di tempat tidurnya, ia melihat wajah manis yang sembab karena mengis itu, lalu menutupkan selimut dan ia mengambil bantal dan keluar.

“gery kenapa kamu tidur di luar, ayo bangun udah jam berapa nee,..kamu gak ke kampus” sapa ibu genta yang terkejut melihat anaknya tidur di ruang tamu
“ya ma, tadi malam aku nagantuk, dan tidur disini”

Genta masuk kedalam kamar dan melepas bajunya dan ketika itu adiknya masuk dan melihat punggung kakaknya telah memar-memar dan bertanya
‘kakak, kakak pasti pergi ketempat lukmankan”
“hmmm….gak”
“juju aja kak, tadi malam aku nelepon fira”
“ya”
“aku dah bilang ma kakak, jangan …sekarang lihatkan kakak bonyok kayak gini,untung Cuma punggung”
‘hey,…jangan menyepelekan kakak mu ini, kakak jago kelahi lo”
“kakak….sini diah obtain”
“ehhh…emang dah jam berapa gak sekolah loe,..”
“iya sih, Cuma nekan gara-gara aku”
“udah sana,…lain kali jangan mawu ditampar orang, kalo ditampar, ya dibalas atau ditepis, atau menghindar, pokonya jangan mau dipermaluin, oceh”
“oceh dech kakak, makasih ya kak, da …aku pergi dulu”
“ya, hati-hati”

Tiga hari lagi akan datang waktu untuk berkemah, mahsiswa, menyiapkan semua plening-plening untuk acara tersebut yang akan berlanjut tiga hari lagi, di kesibukan itu genta tertidur di meja panitia, karena kelelahan.

“gen….bangun, loe molor aja, dah selesai ne rapatnya,….”
“hmmm, ya..yuwda pulang yuk”
“pulang mata loe peang”
“emang loe gak masuk rapat senior”
“kata loe dah siap”
“huh susah ne anak, ayuuk pergi”
“eheheheh tunggu ndro, tumben gue gak denger suara thu monyet”
“monyet…..sapa yang monyet”
“haha thu si prenk”
‘ohhh,… gak tawu gak datang dia hari ne”
“hmm,..pantesan langit adem”
“hahah ada ada aja loe, ayook , malah molor lagi”

Hari ini prenk gak datang, genta sedikit merasa tentram dan betah berada di kampus mengikuti kegiatan para senior lainnya.

“gen.,,.loe beli tali ya buat manjat gunung”
‘yup ….sekarang”
‘gak tahun depan”
“ooohhh,…kan lama lagi”
“huh susah ne anak, ya sekarang donk gen, emang kapan ne acara mawu lu buat”
“tadi loe sendiri bilang taun depan”
“ampun gue ngmong ma loe”
“udah ndro…loe jitak kepalanya ntar sadar thu anak”
“ntar kalo gue jitak, abis kepala gue di jitak balik, ogah gue”
“huhuhuh cemen loe, yuk gen gue ikut beli tali, “
“yooooa…”

Genta dan opik pergi beli tali di toko perlengkapan olah raga tebing, toko ini biasa tempat genta kalau lagi suntuk, kesinilah perginya genta bermain panjat tebing buatan, genta di beri diskon, karena pelanggan lama.

“bang beli tali, panjang 20 meter sama 40 meter”
“mawu kemana lu is, tumben loe manjat gunung asli”
“hahah takdir”

Rupanya tak hanya Genta yang ada dalam toko olah raga itu, sofia dan temen-temennya yang juga sedang membeli peralatan untuk camp besok juga membeli peralatan itu.

“lihat thu gin, mantan loe yang sok keren”
“hmm,…kita cabut yuk”
“ehh,…emang siap belanjanya”
“di toko lain aja dech”

Saat ingin keluar toko, genta dan opick berpas-pasan dengan regina dan temen-temennya yang juga ingin keluar, genta hanya melihat mata wanita yang tingginya 165 dan menggenakan baju blose hitam dan celana jin dengan gaya rambut yang lurus panjang hingga sejajar dengan sikutnya, tatapan kedua mata itu mempunyai makna walaupun tak berkata sepatah katapun namun juga mengatakan beberapa hal di dalam hatinya.

‘kenapa loe tinggalin gue, apa karena hal itu, itu semua gue lakuin buat loe’ gumam genta dalam hati.
‘gue benci loe ger, gue benci banget, loe udah merebut hati gue, dan loe dah hancurin hati gue, loe mencuri sesuatu yang seharusnya masiy gue miliki’ gumam regina yang seakan menjawab pertanyaan genta

“gen….gen….woy genta……loe mikir apaan siy,…thu cewek lagi, kan udah dibilang hendro, masih banyak cewek lain di dunia ne”
“yahh.,,,gwe tawu, yuk cabut”

genta mulai terdiam lagi di tengah kesibukan para senior yang mempersiapkan semuanya untuk acara camp teknik.

“pik,…kenapa tuch anak, kambuh lagi penyakit dia”
“ya,…tadi ketemu ma thu cewek, eh jadi gitu lagi thu anak”
“hmmm ntah la,..yuk kita samperin”
“gen pulang yuk dah selesai ne, besok kita berangkat”
‘hmmm,…yuk”
Kedua temannya heran terhadap temennya yang sedang patah hati hanya untuk seorang wanita.

Genta pulang kerumah. ayah, ibu dan adiknya menunggu untuk makan malam, namun ia tak berselera dan lansung menuju kekamarnya, adiknya yang melihat kakaknya mempercepat makannya dan lekas menuju kamar kakaknya.

“kak ..kakak kenapa, masih sakit ya”
“ngak…gue capek, mawu tidur”
“katanya besok mawu pergi, kuk gak da yang di siapin”
“besok aja, “
“emang sempet, yuwdah biar aku yang siapin semuanya”
“seterah loe, thanks”

Diah tersenyum meihat tingkah kakaknya, ia melihat wajah kakaknya yang begitu tampan namun tak ingin membuka hatinya untuk cewek lain masuk kedalamnya, ia berandai kalo ia bisa punya cowok yang baek kayak kakaknya, diah menyiapkan semua keperluan kakaknya,…lalu saat ia menyiapkan pakian kakaknya, ia melihat selembar foto, wanita cantik yang sedang bertumpu diatas lengan kakaknya. Dan beberapa lembar surat dan diari milik kakaknya.
Beberapa saat lagi keberangkatan para mahasiswapun akan mulai, genta dan kawan-kawanya menaiki mobil pribadi milik hendro, mobil jip keluaran tahun 2000, jadi genta tidak perlu menyusl ke kampus, tapi dia akan di jemput, sambil menunggu jemputan …genta dan diah bercenda dan tertawa bareng, hingga tawa itu terhenti ketika mendengar bunyi klakson dari mobil jeep gagah yang telah bertengger di depan rumah genta.

“gen cepetan dunk, ntar kita ketinggalan nech”
“yuk bentar gue ambil tas dulu”
Genta berlari mengambil tas ransel yang berisi semua keperluannya untuk berkemah, adiknya memang tahu selera kakaknya.
“gen loe mawu kemah ato ke mol, mang loe gak bawa baju ganti, kecil amat tas lo”
“hahaha enak aja loe, mang gue gak mandi, bawa la”
“besar apa baju loe gen berarti loe gak bawa makanan donk”
“gak…gwe nebeng ma loe”
“gak..gak …kalo mawu bayar”
“udah ayok,…cabut”
“hati-hati ya kak”
“ya …jaga rumah ya”


Mobil supper jeep jantan itu melesap dijalanan dan menuju ke area kampus. Setelah tiba dikampus keadaan sangat sunyi, lalu mereka bertanya kepada penjaga fakultas teknik.
“pak bus yang bertengger depan kampus udah pergi ya”
“udah den …udah 5 menit yang lalu”
“wah…parah ne”
“ndro …kejar donk”
“kejar kemane …gwe gak tawu arah nye, mang loe tawu pik”
“kagak siy….”
“udah kita jalan aja,…”
“loe tawu gen”
“emangnya kita mawu kemah dimana”
“di gunung semera”
“…..”
“napa gen loe gak tawu”
“tawu …. loe jalan aja,…trus belok kiri lewat ardat, ikut aja jalan gede”
“ok,…tancap “

Mereka ketinggalan bus, genta yang tahu jalan memberi komando pada supir, dan akhirnya tiba di pos pertama ,kaki gunung semera, terlihat di sana masih ada bus UIR yang baru berhenti”

“woy…kemana aje kalian …”dua teman wanita mereka nyamperin,..
“gwe kira pada gak ikut”
“iya bener neh,…kalian absent dulu ntar dikirain gak terdaftar ma nyonya absent, tuh …disana dia nangkring”
“ok deh, thank ya say …. Loe perhatian juga ma gue”
“say say, sayur bayam maksud loe, udah sana”
Akhirnya mereka ikut dalam camp, hari pertama perhentian pada pos pertama, dan selanjutnya memasuki era gunung, genta berada pada posisi urutan belakang, ia dapat melihat regina yang begitu semangat memanjat gunung, rasa khawatirna tidak dapat tercurahkan tapi dicurahkan oleh orang lain, melihat pemandangan yang begitu menyesakkan dada genta berhenti hingga ia benar-benar berada di posisi belakang, hingga pemandangan yang tak sedap tak dapat mengganggu nya lagi, akhirnya tempat mendirikan camp tiba juga, genta yang baru tiba lansung menghempaskan barang bawaannya dan pergi masuk kedalam hutan, beberapa mahasiswa heran melihatnya, hendro yang tawu tabiat temannya itu lansung mengikutinya dengan membawa ember dan beberapa botol untuk menampung air, hendro dan genta pernah berkemah semasa SMA dan ia tahu bahwa genta akan mendapatkan anak sungai jika tiba ditempat tkp karma itu hendro sering mencalonkan genta sebagai pemimpin namun genta menolak kalo ia harus jadi pemimpin, ia sendiri gak suka diatur, apa lagi ngatur orang.

“lihat thu anak anak mami..baru aja tiba ditempat yang dingin kayak gini udah sakit perut la, mawu buang air la” ledek ria dari camp fakultas teknik sipil yang melihat genta dan hendro lari masuk kedalam hutan

regina…tidak menghiraukan semua percakapan temannya ia sibuk mendirikan tenda yang padahal udah didirikan oleh prank, dianya aja yang gak sert liat tenda miring.
Genta dan hendro kembali dari sungai yang dia dapatkan agak jauh dari daerah tempat mereka mendirikan tenda, genta bergegas mendirikan tenda karena hari sudah mulai gelap, mahasiswa dan siswi yang baru siap menyelesaikan tenda lansung istirahat dan tidak mandi karena belum menemukan sungai, genta tidak terlalu banyak bicara kalo sudah mendapatkan sesuatu, hendro yang mempunyai sifat licik dan pedendam kepada teknik sipil juga diam-diam aja bahkan kawannya sendiri gak diberitahu, bagi genta pergi kesungai pada malam hari sangat berbahaya makanya ia lebih baik diam dari pada harus bertanggung jawab jika ada incident yang terjadi

Genta tidak begitu tenang satu tenda dengan teknik sipil, ia hanya diam dan diam, berkata dalam hati melihat keawan tanpa meramekan suasana, lalu ia berpikir lagi untuk mendirikan tenda sendiri, ia mempunyai plening akan kabur pada malam hari, karena adiknya menyelipkan pancingan di dalam ranselnya, karena ia tahu kakaknya tidak suka keramaian dan ia merasa iba kalo kakaknya hanya diam dan diam saja ditengah keramaian orang yang sedang sorak gembira.
Malam hari saat semua terlelap genta merapikan tendanya dan menyelinap kedalam tenda hendro, ia bilang kalo dia numpang untuk sementara, karena udah malas bangunin tenda malam malam begini, padahal hendro tawu kalo tendannya udah di tegakkin tadi, tapi ia tidak memikirkan itu, bahkan ia senang ada teman untuk berbicara.
Saat semua orang tertidur bahkan hendro yang sudah mengeluarkan dengkuran ala arabnya, genta bangkit dan membawa ranselnya menuju tepian sungai, rasa takut tak lagi ia rasakan, benda mati atau bergerak ia anggap teman karena itulah keinginannya sejak dulu adapun benda mati yang bergerak ia takkan lari, makanya rasa takut itu telah hilang pada dirinya, genta merasa nyaman saat ia sendiri dan menikmati keindahan dan suara malam, ia selalu melakukan penyendirian dikala saat ada yang rame, itulah genta.

Saat sang sinar telah kembali dari perjlanannya ke Negara bagian lainnya, itu telah membangun rakyat camp teknik yang udah siap-siap buat cari sungai, karena tidur yang gak nyenyak dan gatal-gatal pada seluruh badan.
hendro yang merasa tidurnya tidak ada ancaman melanjutkan tidurnya dan menutup selimutnya hingga tak terlihat batang tubuhnya lagi, ditengah kesibukan pagi anak camp gak juga mendapatkan hulu sungai, mahasiswi yang menunggu mahasiswa kembali dari hulu sungai tak juga kunjung datang, genta yang telah rapi dan siap mandi, membawakan ikan bakar untuk teman-temannya, melihat itu para mahasiswi melihatnnya ternganga karena pagi-pagi uadah bangun siapin makanan lagi, kayak di sweet home aja neh anak. Lalu temanya bertanya dimana hulu sungainya, ia meletakkan sesajian itu didepan tenda hendro agar ada jin yang makan ikan bakarnya, dan lansung memberikan arah kepada para wanita yang pada belum mandi,….genta tidak menunjukkan arah jalan menuju tendannya karena ia tidak mawu terusik ia mencari jalan yang agak dekat menuju hulu sungai.
Saat para jantan pulang dari pencarian hulu sungai yang tidak di temukan oleh mereka, heran melihat para wanita telah mandi. Tanpa basa basi para jantan lansung menanykan TKP dan lari terbirit-birit menuju arah tunjuk dari beberapa wanita.
regina yang masih bertanya-tanya dimana genta berada dan mendapatkan ikan ia berpikir mengapa ia menyingkir, apa karena sakit hati atau karena ini memang sifatnya, regina terus memikirkannya,

“mengapa kau selalu menatap sinis padaku, bukankah seharusnya aku yang benci padamu, mengapa kau menghindar ger, gue ingin selalu melihat loe, agar gue tenang walau hanya melihat loe, tapi gue terlalu egois jika gue minta loe ada di pandangan gue, dan loe melihat gue dengan cowok lain, gue benci ma loe ger” regina terus menggumam dalam hatinya menerpa wajah mantannya itu, meski ia merasa ada suatu hal yang menykitkannya.

Setelah merasakan tubuh yang segar setelah mandi, si punker lansung menuju tenda hendro, saat ia ingin menyelinap ia melihat ikan bakar didepan tenda temennya itu.

“ndro…ndrooo…woy bangun dah siang ne”
“AHHH…berisik loe pik, gue ngantuk ne”
“loe gak pakai mandi, tapi kuk kayaknya loe udah mandi kemarin dimana loe mandi ndro”
“di sungai, “
“kok lu gak kasiy tawu gue”
“loe aja yang gak mawu ikut kami”
“jadi kalian udah tahu hulu sungai ini dari kemarin, sialan kalian berdua, kami mutar-mutar ngikutin si bule prank yang sok jago itu, gak dapet-dapet, loe yang baru tiba ma genta lansung dapet”
“eh… loe jangan sepele ma genta , dia selalu mengutamakan sungai jika harus berkemah, eh bawu apaan neh, enak banget, loe makan apa pik”
“ikan bakar, tadi ada didepan tenda loe, gue sikat aja”
“sialan loe, nekan punya ague, sini, tinggal kepalanya lagi,…”
“emang loe bawa ikan bakar dari rumah ndro”
“ngak”
“trus..siapa yang ngasi ikan”
“ya juga ya…pasti genta ne, dya pasti kabur lagi”
“kabur lagi, mang dulu kapan dia kabur”
“setiap ada perkemahan genta emang selalu menyendiri, pantesan aja thu anak numpang di kemah gue, tapi sukurlah dia gak lupa ma kite, ne buktinye ikan bakar ada di sini, haha”
“ndro..bagi donk..gwe masi laper nech”
“buje gile loe, udah satu setengah loe embat masi laper juga, badan loe aja yang cungkring, tapi nafsu lu nafsu kuda”
“bangsat loe”

Hendro dan opick senang Karena genta selalu membawakan ikan pada mereka terkadang mahasiswi dan mahasiswa tercengang melihat mereka, karena mereka hanya menyantap indomi dan nasi doank, bahkan si bule prenk kelaperan melihatnya. Lalu si prenk tidak mawu kalah ia membuat tobak untuk menobak ikan, ia membawa sovia ke hulu sungai, mereka tidak menyadari bahwa genta sedang memancing di bawah hulu sungai tempat prank menombak, genta tidak memerhatikan mereka.

“kenapa siy gin, gue dah menghindar jauh dari loe, tapi tetep aja selalu ad aloe dan prank, loe mawu nyiksa gue ya, loe puas gin, loe udah dapetin itu kalo loe emang mawu itu” gumam genta saat melihat regina yang menunggu prank menombak ikan

Perasaan yang dimiliki oleh regina begitu kuat, seakan-akan ia dapat mendengar ucapan genta, ia lansung menoleh dan mendapati genta yang sedang nagkring diatas jurang, genta hanya dapat menatapnya sekilas ia tak berani lagi menatap mata itu yang terlalu lama menatapnya, merasa gelisah genta pindah dari tempatnya dan mencari lebih jauh lagi tempat agar tidak di temukan, frank udah mengeluarkan segenap tenaga untuk mendapatkan ikan ia tidak mendapatkan apa-apa karena ia tidak pernah menombak ikan yang masih idup ia hanya menombak ikan yng telah di beli dan dimasak oleh mamanya.saat genta mengantarkan ikan ke camp hendro prank melihat tajam kea arah genta, ia mengambil sikap.

“woy…gery …kemari loe, disini gue yang mimpin, loe seenaknya aja melarikan diri gitoe aja”
“sory, gue gak ada tugas buat hari ini, kita udah diskusi, soal ginian gue gak bertugas, tapi gue jaga tenda dan tempat, amankan gak da yang teluka, atau ada binatang liar disini”

Prank seperti kehabisan kata-kata ia tak dapat mengucapkan apa-apa lagi kejengkelan yang dipendamnya semakin besar, genta memang seperti orang yang sering atau tinggal di hutan namun ia tetap bersih dan tak tanpak seperti tarzan, ia hanya dapat memahami semua sifat tarzan yang ahli dalam segalanya, kalo udah ketemu ma hutan, di tinggal setahun aja dihutan thu anak gak bakalan mati.
Perkemahan tinggal 4 hari lagi, maka pada hari ke 5 semua tenda akan pindah ke pos 3 dan selanjutnya pada hari terakhir akan lansung menuju pos 4 atau pos terakhir, prenk yang semakin hari semakin memendam rasa jengkel kepada genta mempunyai niat untuk menyingkirkan atau prank membuat sebuah kecelakaan, dalam perjalanan menuju pos tiga genta berada pada posisi sangat belakang, mengetahui keadaan itu prank menyelipkan pisau di sela tangannya, sewaktu semua mahasiswa sudah menyebrangi jembatan gantung prank sengaja meletakkan barangnya dan menyuruh genta untuk membawanya prang telah memotong sedikit tali jembataan sehingga dengan beban yang genta bawa itu dapat membuatnya terjatuh, tapi regina yang melihat genta membawa barang sebanyak itu lansung berlari untuk menolong genta, prank yang melihat regina berlari berusaha untuk menahan regina dan ikut mengejarnya, hingga semua berada pada tengah jembatan, jembatan itu terputus genta yang membawa barang berat reflek menjatuhkan semua barangnya dan memegang talijembatan, dan dengan sigap menarik tangan prangki yang hamper jatuh kedalam jurang, sovia sudah memegang tali, mereka bertiga bersenggayut diatas tali jembatan itu.

“gin ayo naik, bertahan lah”
“gue belum mawu mati, tolong gue” prank ketakutan hingga ia menggapai tangannya dan bergoyang di tali yang mulai putus itu
“prank loe diam , kalo gak kita bisa jatuh bertiga”

Genta menyadari bahwa tali itu akan putus jika beban semakin berat, dan anak-anak juga menarik paksa tali itu, dengan itu tali yang telah genting tidak akan bisa menahan beban 3 orang
“gin, talinnya bakal putus, kita gak bisa bertiga di satu tali gini”
“terus gimana ger”
“gin gue gak mawu egois, and mengulangi hal yang begini lagi,”
“maksud loe”
“gue gak bakalan mencuri yang seharusnya menjadi milik loe, kalian harus selamat, thanks buat hati, cinta, prasaan, semuanya , good bye not to cu”
“ngak ger, jangan ger, kita masih bisa bertahan, ngggakkkkkkk”

Genta menjatuhkan dirinya kedalam jurang yang tidak tahu dibawahnya terbuat dari apa, sungai, batu atau ada pohon benda keras atau air, mereka melihat genta yang terjatuh begitu aja kedalam jurang, regina menangis hanya bisa melihat mantannya terjatuh dengan meninggalkan senyuman untukknya.

“genta, ngapa loe jatuhin diri lo”
“ia bener, loe berada ditengah seharusnya loe bisa jatuhin si bule prank bukan loe yang harus jatuh”
“tapi jika dia tidak pindah atau masih bersenggayutan 3 orang dalam satu tali itu, mungkin mereka bertiga takkan selamat”
“sedangkan mereka berdua aja, si prank akan jatuh juga, untung ad aloe ndro yang sigap nangkap tangan prank, thanks ya ndro”
“kalian senang melihat dia pergi, kau regina, kau senangkan …, dan kau prank pasti kau yang melakukan ini, mengaku lah, kau pembunuh prank”
“ndro, ini kecelakaan ndro bukan salah siapa-siapa, kita harus terima ini ndro”
“ngak pik, ini gak kecelakaan, gue tawu perbedaan tali yang putus karena di[potong dan memang karena genting, gwe tawu bedanya, siapa lagi kalo bukan dya, dya menyuruh genta untuk mengangkat barang yang beratnya sama dengan 3 orang, gwe salah gak bantuin dya, gwe terlalu capek, gwe nyesal pik”
“udah loe yang sabar, kita panggil timsar aja buat nyari tubuh genta”

regina hanya bisa terdiam, prankki yang dituduh oleh hendro juga tidak bisa mengucapkan apa-apa, mereka lansung menuju pos 4 dan meminta bantuan kepada tim sar untuk mencari tubuh genta, kejadian itu membuat suasana menjadi lebih tegang.

“pik, apa yang harus gue bilang ma bonyok genta”
“gue gak tawu ndro, belum lagi adiknya ntar yang sewot”
“gwe takut pik”
“gwe juga ndro”
“biar gue yang bilang ma orang tuanya, kalian berdua tenang aja”
“peduli apa loe ma genta, loe Cuma nyusahin dia gin, dia menhindar karena gak tahan ngelihat loe dengan prank”
“gwe tawu ne salah gue, gwe tawu, gue yang bakal tanggung jawab”

Selama 4 hari timsar juga belum menemukan tubuh genta, hendro, topic dan teman-temannya pulang dengan tangan hampa, mereka menyerahkan semuanya kepada regina untuk mengatakan yang terjadi, dan esok harinya acara dirumah genta untuk berdoa agar genta dapat ditemukan diikuti dengan semua mahasiswa UIR.

“kenapa kamu pergi nak,…”
` “ibu..udah bu, kita semua merasa kehilangan sebaiknya kita berdoa agar tubuh gery ditemukan”
“ya ma, gak ada gunanya kita menyesali yang sudah terjadi, papa akan berusaha untuk tetap mencari tubuh gery, berapapun akan papa keluarkan untuk menumukan tubuh anak kita”
“tapi ini semua salahku pa, aku membiarkan dia pergi, seharusnya aku menahannya pa “
“sudahlah bu, sebaiknya kita ikut berdoa bersama yang lain”

Diah hanya bisa terdiam melihat ini semua, ia merindukan kakaknya, air matanya tak mampu tertahan lagi membasahi semuanya, diah melihat sosok seorang wanita yang agak dikenalnya

“kak reginakan “
“ya kamu diahkan, maafkan kakak dek, ne semua salah kakak”
“gak kak, aku tawu apa yang dirasakan kak gery ke kakak”
“apa maksud kamu”
“ikut dengan aku kak, ada hal yang mawu aku tunjukkan ke kakak”
Sambil menuntun tangan regina Diah membawanya ke kamar genta, Diah melihatkan semua surat yang masih disimpan genta dari regina, genta masih menyimpan foto saat kenangan mereka berdua, genta menuliskan apa yang sebenarnya terjadi ketika kecelakaan yang menimpa abang regina.

“ini aku temuin waktu menyiapkan pakaian kak gery sebelum berangkat menuju camp”
“ini gak mungkin”


Dear diary

Di apa ini semua salah gue, semua yang gue lakukan ini kecelakaan di, kenapa dia ninggalin gue di, abang meminta gue agar tidak memberitahukan tentang apa yang sebenarnya terjadi, abangnya bilang ke gue kalo dia gak mawu sovia untuk mengetahui kalo abangnya bunuh diri, gue mendapati abangnya sudah tidak berdaya, dan sedikit keinginan yang abangnya inginkan dari gue, untuk merahsiakan kematian abangnnya, regina melihat saat abangnya menghembuskan nafas terkhirnya, dia mengira kalo gue yang bunuh abangnya, gue gak bersalah di gue Cuma pengen bicara sama abnangnya, tapi semuanya udah selesai di dia udah benci ma gue, gue bilang ginipun dia gak bakal percaya ma gue, percayapun dia gue gak bakal bisa jadi milik dia lagi, gue sayang ma dia.


Dear regina
Sov gwe tahu rasa benci loe, gwe tau yang loe rasain ke gue, loe benci dendam dan semuanya, gue takut gin loe bakal ninggalin gwe, gwe takut untuk mengatakan yang sebenarnya, gwe takut loe gak percaya, gwe takut loe bakal menganggap gue musuh, gwe takut buat jujur sama loe, dan gwe udah janji ma abang loe, untuk gak beritahu kalo dia bunuh diri Karena ia ditinggali oleh kekasihnya, gwe minta maaf gwe cemburu ma abang loe, loe pasti gue udah abang loe karena rasa cemburu gue, gue datang ketempat abang loe karena gue baru tahu kalo dia memang benar abang loe, dan karena itu gue mawu minta maaf dan gwe lansung menemuinya, tapi gwe ngelihat ada orang yang sengaja melaintas di jalanan lalu kecelakaan itu terjadi, gwe gak sengaja. Gwe takut semuanya gin, ngelihat loe, ngelihat mata loe, gwe takut kehilangan loe.

“bodoh loe ger, bodoh, ngapa loe gak jujur sama gue, gue juga sayang sama loe ger, gwe juga tersiksa berpisah sama loe, kenapa loe harus nutupin ne semua dan loe nahan semua ne sendirian, ngapa loe gak berbagi dengan seseorang, kenapa loe gak buka hati buat seseorang, bodoh loe ger, gwe benci sama loe, dimana loe ger”
“udah kak, kak gery masih sayang ma kakak, dia berusaha untuk tetap tanpa kakak dia selalu diam jika aku bertanya tentang pacarnya”
“ya dek, kakak juga merasa bersalah andai waktu dapat diulang kakak akan memperbaiki ini semua”

Malam itu hari berkabung semua keluarga teman dari genta, tubuh genta gak juga di temukan sudah 1 bulan kepergian genta, prank yang bingung terlihat oleh hendro sedang meratapi kesalahannya dan juga sovia yang belum datang kuliah semenjak kejadian itu, regina sering mampir kerumah genta dan bermain dengan Diah, ia tidak berhubungan lagi dengan prank setelah kejadian itu, hanya mereka yang tahu bahwa prank lah yang telah memutuskan tali jembatan itu.

Selama sebulan penuh tak juga ada kabar hingga disaat pagi hari, saat ayah genta membaca Koran ia melihat hal yang sangat tidak dipercaya, bahwa anaknya masih hidup.

“mama……..kemari ma…”
“kenapa siy pa, kuk teriak-teriak ada maling ya”
“bukan, ini lebih dari sekedar maling ma”
“terus apa donk”

“papa kenapa kak”
“gak tahu, yuk lihat kebawah”

“gery masih hidup ma, dia sekarang berada di rumah sakit anggoro, di kecamatan simpah lara, di daerah kerto ma”
“papa serius pa, gery masih hidup”

“ma kenapa sih ma”
“kakak mu nak,..”
“kakak”
“ya dia masih hidup”
“kakak masih hidup, ayo ma kita lihat kakak”

regina terdiam ia menangis mendengar itu, regina ikut bersama keluarga genta mencari tempat genta di rawat, lebih dari 3 jam, mereka berada dalam perjalanan, gelisah, bahagia, semuanya perasaan itu tercampur, mereka tiba di rumah sakit anggoro dimana genta dirawat.

Melihat anaknya yang kritis tidur di atas tempat tidur itu meneteskan air mata untuknya, namun ia tak kunjung bangun.

“apakah benar kalian keluarga saudara gery,”
“benar pak, kami keluarganya”
“ohh…berterimaksihlah kepada ibuk ini, dia telah mengantar gery kesini dengan tepat waktu ,sedikit saja terlambat, nyawa anak ini tidak akan tertolong, namun ia sudah melewati masa kritisnya, dan hanya menunggu untuk terjaga saja, karena dia masih dalam keadaan koma, selamat malam”
“terimakasih dok”

“terimaksih buk, telah menolong anak saya, kami gak tahu harus balas budi seperti apa untuk orang sebaik anda”
“ohh ..tidak,...sama sama buk, saya yang balas budi terhadap anak ini, dia pernah menolong anak saya dikala saat anak saya mendapat kecelakaan di depan universitas UIR”
“ya buk, kita saling membutuhkan,tapi saya tetap harus berterima kasih”
“ya sudah, saya permisi dulu, berdoa saja agar anak ini cepat sembuh”
“ya terimakasih buk”

regina hanya bisa diam saat melihat wajah yang dia rindukan itu berada didepannya, apa dia harus bahagia, atau mereasa sedih, dia meneteskan air matanya.

Selama seminggu genta gak juga bangun dari komanya, ibunya bingung harus bagaimana, ayahnya tidak dapat berbuat banyak, adiknya yang setia selalu menunggunya juga hanya bisa meratapi kakaknya, teman-teman hendro yang lainnya juga tidak dapat berbuat apa-apa.

“apa kalian semua adalah keluarga dan teman gery, saya hanya coba membantu untuk membuat gery sadar”
“ia benar kami adalah keluarganya dan ini adalah teman-temanya”
“ohh,…saat pertama gery datang kemari suster yang membawa gery ke ruang UGD mengatakan kalo gery menyebutkan nama seorang wanita yaitu re..gi…”
“regina pak, ya benar pasti regina ini orangnya”
“ya benar regina, hmm…beri mereka waktu untuk berdua agar gery juga merasakan untuk kembali bangkit”
“baik lah pak, ayo semuanya kita keluar”

regina bingung saat diitinggal hanya berdua dengan sesosok tubuh yang tidak dapat berbicara dan matanya tertutup, hingga ia pun bingung melakukan apa, rasa bersalahnya terhadap pria ini sudah terlalu banyak, ia merasa dirinya tidak pantas untuk orang yang bisa membangunkannya dari komanya itu.

“ger gue tawu semuanya udah berjalan dengan waktu, bangun ger, gue gak tahu harus ngelakuin apa agar loe bangun, ger gue mohon bangun lah, mengapa loe rahasiain semuanya dari gue ger, mengapa loe gak jelasin semuanya ger, mengapa loe harus terima tuduhan gue terhadap diri loe , loe orang baik , loe bener-bener baik, gwe gak pantas buat loe, gue cewek egois yang hanya mementingkan perasaan gue sendiri, gue minta maaf jika semua ini telah membuat loe menderita, perasaan gue pada masih seperti dulu masih menyangi loe, masih ingin dekat dengan loe, loe selalu bilang ke gue, jangan pernah memandang orang dari kulitnya saja, tapi coba lihat isi dalamnya, gue baru sadar ger gue yang naïf loe juga bilang kesalahan itu awal dari diri kita bukan orang lain, gwe minta maaf gwe yang bodoh, gwe yang jahat, bangun , bangun lah gwe mohon bangun”

Genta gak juga bangun ia masih memejamkan matanya hingga regina tertidur di sebelahnya, hingga ia tak sadar bahwa belaian rambutnya membuat tidurnya semakin nyenyak, genta telah terjaga dari tidur panjangnya ia melihat wanita yang dia impikan sudah berada di samping tubuhnya yang tidak berdaya, dia melihat wajah sembab wanita itu dan hanya dapat membelai rambutnya hingga membuat regina terjaga
“gery, loe udah bangun, gwe minta maaf ger, gwe udah tahu semuanya, Diah membaca diary loe, dia memberitahukannya pada gue, gwe bersalah sama loe , gwe minta maaf, ngapa loe gak jujur aja sama gue”
“kalian udah…melihat diary gue ya, dasar gak sopan”
“maaf, kami kira loe udah pergi buat selamanya”
“enak..aja…jadi..kamu harapin..aku mati ya”
“gak,..kami berharap kalo kamu bisa kembali, dan kamu bisa mengisi hati aku lagi”
“haha…mengisi dengan..apa gin, emang hati gina kosong yach..?”
“gery kamu masih bercanda, gina tawu gina gak pantas buat gery, gina mang memalukan ya gery”
“hehe ya memalukan, namun cute kok…mengatakan cinta ..kepada ku, haha kan so cute gitoe., hehe”
“gery….gina sayang ma gery, gina janji untuk gak egois lagi, gina bakal nurut apa yang kamu bilang sama gina.
“janjiii”
“ya janji”
“ok kalo gitu…sekarang..lari tiga keliling tugu monas, heheh mawu gak”
“mawu….tapi pake speda hahaha”

Mendengar tawa yang ada dalam ruangan ibu genta, ayah, dan adiknya serta teman-temannya lansung mengintip dari sela pintu yang terbuka, mereka melihat dua insane yang seperti lama tak jumpa.

Setelah keadaan gery membaik semuanya kembali seperti semula, canda, tawa, gurau, cinta, angin, badai, semuanya terjadi.